KOMPAS.com – Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan gizi terpenting pada masa awal kehidupan. ASI mengandung 87,5 persen air serta kolostrum, karbohidrat, protein, lemak, karnitin, vitamin juga mineral. Tidak ada sumber nutrisi yang bisa menyamai kandungan dari ASI.
ASI memenuhi asupan nutrisi bayi baru lahir hingga balita (toddler). Namun, bagaimana bila ibu memberikan ASI kepada anak yang sudah terbilang dewasa?
Hal ini dilakukan oleh Sarwendah Tan. Istri dari Ruben Onsu itu memberikan ASI kepada anak angkatnya, Betrand Peto, yang kini berusia 14 tahun.
ASI tersebut merupakan ASI perah yang juga diberikan Sarwendah kepada kedua anaknya, Thalia dan Thania.
Baca juga: Benarkan Beri ASI untuk Betrand Peto, Sarwendah: Awalnya Dikira Bercanda
Pemenuhan nutrisi
Ahli nutrisi Dr dr Tan Shot Yen, M.hum., mengatakan bahwa ASI pada hakikatnya merupakan makanan komplet untuk bayi yang diasup secara eksklusif pada enam bulan pertama.
Kemudian, diteruskan bersama Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang benar hingga dua tahun.
“Nah saat anak sudah tumbuh gigi dan punya habit makan, maka nutrisi yang sebenarnya dari manusia tentu bergeser,” tutur dr Tan kepada Kompas.com, Selasa (19/11/2019).
Lalu bagaimana dengan kebutuhan nutrisi anak berusia 14 tahun? dr Tan menyebutkan bahwa anak dengan usia tersebut tidak bisa mendapat nutrisi cukup dari ASI.
“Pada usia tersebut yang penting adalah pemenuhan nutrisi dari makanan pokok yang terdiri dari karbohidrat, sayuran, buah-buahan, lauk-pauk, dan air putih,” paparnya.
Baca juga: Bayi Minum Kopi karena ASI Tak Keluar, Ahli Gizi Paparkan Faktanya
Meski ASI memiliki segudang kandungan baik, lanjut dr Tan, namun tetap tidak akan cukup untuk pemenuhan nutrisi anak seusia Betrand Peto.
“Ngapain heboh minum ASI, tapi si remaja makan produk ultra proses,” tuturnya.
Produk ultra proses
Apa yang dimaksud dengan produk ultra proses? Ini merupakan produk dengan penambahan food additives seperti gula, garam, lemak, perisa, penguat rasa, dan sebagainya.
Produk ultra proses merupakan pangan praktis, disukai lidah (palatable), serta melewati pengolahan industrial untuk menyerupai keaslian bahan alaminya.
“Produk ultra proses dimulai dari produk massal industri seperti roti, sereal, pangan kemasan, cokelat, pasta, biscuit, permen, es krim, margarin, selai, yoghurt berbagai rasa, dan sebagainya,” tuturnya.
Baca juga: Ini Sebabnya Roti Gandum Utuh Lebih Sehat dari Roti Gandum Biasa
Konsumsi produk ultra proses merupakan pencetus berbagai penyakit mulai dari obesitas, gangguan gizi pada anak tumbuh kembang, serta pencetus PTM (Penyakit Tidak Menular) seperti diabetes, hipertensi, dan sindroma metabolik.
“Intinya percuma jika remaja tersebut minum ASI namun masih mengonsumsi produk ultra proses. Harus fokus pada pemenuhan nutrisi sehari-hari dari makanan yang dikonsumsi,” papar dr Tan.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidGh0dHBzOi8vc2FpbnMua29tcGFzLmNvbS9yZWFkLzIwMTkvMTEvMTkvMTYwNDAwMjIzL3NvYWwtYmV0cmFuZC1wZXRvLW1pbnVtLWFzaS1zYXJ3ZW5kYWgtaW5pLWthdGEtYWhsaS1naXppP3BhZ2U9YWxs0gFvaHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9zYWlucy9yZWFkLzIwMTkvMTEvMTkvMTYwNDAwMjIzL3NvYWwtYmV0cmFuZC1wZXRvLW1pbnVtLWFzaS1zYXJ3ZW5kYWgtaW5pLWthdGEtYWhsaS1naXpp?oc=5
2019-11-19 09:04:00Z
52781903763099
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Betrand Peto Minum ASI Sarwendah, Ini Kata Ahli Gizi - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment